Lahirnya Sriwijaya Muda dari Keluarga Sederhana

Juli 2019 hari itu pengumuman SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) awal dari kehidupanku selanjutnya ku katakan.

Adzan ashar berkumandang jadi bersegera mungkin untuk sholat ashar terakhir sebelum hasil pengumumam keluar. Setelah sholat ku berdoa dan segera lihat hp untuk mengetahui kabar terbarunya rasa khawatir memuncak karena jam terus berjalan dan sebentar lagi penentuan lulus dan tidaknya si pendaftar.

Saat itu ku menunggu agak lama karena website error aku yakin itu disebabkan oleh ribuan yang daftar lagi antri untuk dapat mengakses webnya sembari belum bisa aku masih tanya-tanya hasil temanku yang duluan bisa aksesnya, perasaan takut ketika mendengar tidak ada satupun yang berhasil lolos dari SMA ku tetapi ada chat masuk yang mengatakan bahwa aku lulus dengan pilihan pertama ku (entahlah bagaimana dia bisa melihatnya) rasa nggak percaya mengiringi dan bertekad untuk sabar menunggu memang benar-benar aku yang akses dan lihat dengan mata kepalaku sendiri alhasil bisa terakses memang benar ada di lamanku ' Riska Anggraini Selamat kamu dinyatakan lulus di Universitas Sriwijaya dengan Program studi Pendidikan Fisika' saat itu kondisinya mukena belum dilepas dan masih duduk di atas sajadah bersama adikku. Ku tatap layar hp berulang kali air mata bahagia untuk menyatakan kabar ini ke orang tua begitu deras membasahi pipiku dan dengan ketawa-ketawa adikku yang masih usia 7 tahun heran melihatku seperti dalam hatinya mengatakan 'Kenapa ayukku'? Dalam waktu lama sekali aku masih dalam keadaan yang sama iya air mata bercucuran dan aku ketawa-ketawa.

Sekitar 1 jam kemudian kira-kira jam 17.00 WIB ayah dan ibu ku pulang segera aku kasih kabar bahwa aku lulus di Unsri dan aku melihat energi positif terpancar 'Alhamdulillah kamu harus kuliah gimanapun nanti biayanya dipikirkan lagi nah pada saat itu kondisinya belum tahu lulus tidaknya Bidikmisi sedang verifikasi ke rumah saja belum.

Ketika lihat WA ucapan selamat dari Guru, Teman-teman sekolah begitu banyak dan juga pesan-pesan tersirat di dalam ucapan selamat tersebut membangun kepercayaan diri untuk berubah lebih baik.

Aku sangat takut bila ketinggalan info-info penting jadi aku mulailah menjalin komunikasi antarsesama kakak tingkat juga teman yang nantinya bakal satu kelas denganku lingkaran pertemanan di kampus mulai membesar sehingga bukan menjadi sesuatu yang sulit untukku mendapatkan informasi-informasi.

Beberapa minggu berlalu tiba lah kami mengurus registrasi dan datang ke kampus uwaah pertama kali aku menginjakkan kaki di Unsri dengan gelar sebagai Mahasiswa, hari itu juga kami mendapatkan almamater kebanggaan sungguh aku terharu dengan apa yang terjadi kala itu.

Tepat hari selasa kami PK2 jadi hari minggu sore telah pindahan ke rusunawa, kenalan sesama anggota kamar yang nantinya +-1 tahun akan bersama ada yang dari Banyuasin Aisyah namanya yang sifat kedewasaannya ku rasakan, ada lagi namanya Lini dari Pagaralam.

Kami bangun pagi-pagi sekali untuk bersiap ke anggaplah Lapangan utama Unsri yah yang ada di depan :') Kala itu sekitar jam 05.30 kami pergi bersama-sama menuju lokasi diperjalanan dari Rusunawa itu agak jauh suasana subuh yang begitu hening apalagi disekitar Rusun itu masih banyak pohon- pohon lebat hanya hentakan kaki melangkah mengiringi, dari kami yang belum begitu familiar dengan sekeliling Unsri ternyata baru ku sadari bahwa kami telah memilih rute yang  'bertele-tele dan tiba di lokasi uwaaah ribuan orang sudah berbaris rapi dan kami langsung diarahkan kakak yang ada disana ke Fakultas masing-masing, ketika itu aku sangat terharu diantara beribu-ribu orang disana ada aku diantaranya, sempat terlintas dipikiran pertanyaan "Mengapa dari banyaknya kuota Unsri menerima mahasiswa dari SMA ku hanya aku yang lulus"? Sedih.

Acara demi acara terlewati sampai hari ke-2 itu PK2 di Fakultas dan kami yang penerima Bidikmisi sepeser pun tidak mengeluarkan uang seperti untuk makan minum dan lainnya selama kegiatan berlangsung.

Hari dimana yang kutunggu tiba yaitu pemberitahuan masuk kuliah, keesokan harinya kami pergi dengan berjalan kaki bersama-sama dan pada suatu persimpangan jalan pintas kami berpisah karena berbeda Fakultas, ku langkahkan kaki memasuki ruang kelas yang begitu lengkap fasilitas pembelajarannya seperti ada Proyektor yang memang sudah dipasang  untuk memudahkan Dosen ataupun mahasiswa dalam Belajar dan Mengajar, juga dilengkapi AC dengan sekeliling menyatu pada alam karena banyak pepohonan yang rimbun 'Matoa. 

Hari demi hari terlewati dengan begitu mengesankan suka duka dirasakan namun disisi lain kerinduan akan rumah begitu bergejolak karena kehidupan di Rusun berbanding terbalik dengan kehidupan rumah ketika semua biasanya teratur sedang yang sering terjadi denganku disini (Rusun) seperti berantakan karena mungkin belum terbiasa dimana sulit sekali memanage waktu sehingga makan telat, tidak sinkronnya waktu nugas dengan istirahat akibatnya sakit dan memang itu mengajarkan kemandirian.

Perasaan Overthinking sering menjelma dalam diri sehingga kata-kata positiflah yang mampu mengatasinya.

Masih ada beberapa tahun lagi yang belum aku ketahui bagaimana kedepannya semoga yang sedang berjuang saat ini diberi kekuatan dalam menjalaninya.

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

ILMU ALAT PENGABDIAN

Bersambung....